Paradoks Harapan Shirase Kobuchizawa

Rafly Muhammad
3 min readMar 1, 2023

--

Sora Yori Mo Tooi Basho

Harapan bagi setiap orang mempunyai arti masing-masing. Bagi para Religius, harapan adalah anugerah dari Tuhan. Bagi para Eksistensialis, harapan adalah pendorong utama eksistensi manusia. Bagi para Optimistis, harapan adalah rasa bahagia, dan bagi para Pesimistis, harapan adalah rasa sakit.

Tetapi, bagi Shirase Kobuchizawa, apa itu harapan?

Shirase Kobuchizawa, seorang gadis SMA yang bercita-cita untuk pergi ke Antartika demi mencari ibunya yang telah dinyatakan hilang ketika melakukan ekspedisi disana.

Saat Shirase pertama kali mendengar kabar tersebut, hal itu membuat sangat dirinya sangat terpukul. Tetapi, Meskipun telah mendengar berita itu dan kemungkinan untuk ibunya dapat bertahan hidup bisa dibilang mustahil. Shirase masih mempunyai harapan bahwa ibunya masih hidup dan menunggunya disana. Berkat harapan itulah ia mampu bangkit dari kesedihan dan bertekad untuk pergi ke Antartika bagaimanapun caranya demi memastikan sendiri keberadaan ibunya.

Demi mencapai hal tersebut, ia rela mengambil berbagai pekerjaan sampingan demi memenuhi biaya perjalanan ke Antartika. Shirase tidak terlalu dekat dengan teman-temannya disekolah karena ia lebih mementingkan pekerjaan sampingannya yang bermacam-macam sehingga membuat dia menjadi bahan gosip dan cibiran teman-teman sekolahnya.

Terlepas dari Shirase yang jarang bersosialisasi dengan teman-teman sekolahnya sehingga menjadi membuat citra dirinya buruk. Shirase tetap memiliki tiga teman yang dipertemukan oleh nasib dengan cara-cara yang unik yaitu Tamaki Mari teman satu sekolahnya, Miyake Hinata seorang pekerja di toko kelontong, dan Yuzuki Shiraishi seorang aktris yang selalu memberikan dukungan kepada Shirase terlepas banyaknya cibiran terhadap dirinya karena cita-citanya tersebut. Tidak hanya memberi dukungan, pada akhirnya Shirase berhasil meyakinkan ketiga temannya untuk ikut bersamanya ke Antartika. Meskipun awalnya mereka ragu. Tetapi, setelah tergugah akan perjuangan Shirase dan berbagai pertimbangan lainnya. Ketiga temannya pun setuju untuk pergi bersama Shirase ke Antartika.

Shirase dihadapkan berbagai masalah selama proses menggapai cita-citanya tersebut. Seperti menjadi bahan gosip dan cibiran teman-teman di sekolahnya, biaya perjalanan ke Antartika yang sangat mahal sehingga harus banyak mengambil pekerjaan sampingan, dan pelatihan ekspedisi yang sulit dari Kanae, yaitu sahabat ibunya yang juga ikut pada ekspedisi ketika ibunya dinyatakan hilang. Tetapi, masalah-masalah itu tak membuat harapannya hilang. Tak membuat harapannya padam. Pada akhirnya, berkat harapan kuat yang ia miliki dan juga dukungan dari teman-temannya. Ia pun berhasil untuk pergi ke Antartika bersama ketiga temannya.

Tetapi, sesampainya di Antartika, harapan yang awalnya bagi Shirase adalah pemberi kekuatan dan pemberi keyakinan pada dirinya bahwa ibunya masih hidup dan menunggunya disana. Kini telah berubah menjadi pemberi kekecewaan dan rasa sakit yang teramat sangat dalam hatinya setelah ia dan teman-temannya menemukan barang-barang ibunya di tempat yang diduga menjadi tempat ibunya menghilang.

Dalam kondisi yang diliputi rasa kecewa dan rasa sakit yang teramat sangat dalam tersebut. Tentu sangat berat untuk dilewati oleh Shirase jika ia seorang diri. Tetapi, kali ini ia tak sendirian dalam menghadapi rasa kecewa dan rasa sakit tersebut. Ia memiliki teman-teman yang setia dan selalu ada untuk dirinya dalam keadaan sesulit apapun itu. Terlepas kekecewaan dan rasa sakit yang didapat oleh Shirase. Ia juga merasakan suatu kelegaan karena telah memastikan sendiri tentang keberadaan ibunya. Berkat rasa lega dan dukungan teman-temannya itulah ia mampu bangkit dan menjalani hidupnya dengan bahagia.

Begitulah paradoks harapan. harapan dapat memberi kebahagiaan. Harapan dapat memberi kekuatan untuk menjalani beratnya hidup. Harapan dapat memberikan ketenangan pada jiwa bahwa akan adanya hal-hal baik di masa depan.

Meski begitu, harapan juga dapat memberikan hal sebaliknya. Harapan dapat memberi rasa sakit yang teramat. Harapan dapat menghancurkan kehidupan seseorang. Harapan dapat membuat kegundahan dan kekalutan pada jiwa yang telah dikecewakannya.

Seperti anekdot yang sering kita dengar “hanya orang yang berharap yang dapat merasakan kekecewaan dan hanya orang yang memiliki keinginan yang dapat merasakan kegagalan.”

Terlepas apakah harapan itu nanti hanya memberikan kekecawaan. Terlepas harapan itu nanti hanya akan memberikan rasa sakit yang mendalam. Setidaknya kita tetap harus berharap. Setidaknya kita jangan pernah berputus asa.

Jadi, bagi Shirase Kobuchizawa, apa itu harapan?

--

--

Rafly Muhammad
Rafly Muhammad

Written by Rafly Muhammad

0 Followers

Orang Biasa di Pinggiran IKN

No responses yet